Sunday, October 30, 2011

ohh Asti aku benar benar merindukan mu

Cerita ini merupakan kejasusan yang memalukan sekaligus menyenangkan tentang perselingkuhanku dengan adik iparku Asti.



‘Halo’, kataku menyambut telepon.

‘Oh, kakak!!, Mbak Yuke mana kak’, suara disebteriak menyahut.



‘Asti??, kapan balik ke Jakarta, mbakmu lagi piket, telepon aja ke HP-nya deh, sahutku sambil bertanya. ‘Gak usah deh kak, sampaiin aja kalo aku pertengahan juni mo balik, aku kangen banget deh’ jawabnya lagi.

‘Oke, deh ntar aku sampaikan, take care ya’ jawabku datar dan menutup telepon.



Kemususan ingatanku melayang beberapa tahun lalu, dimana detik itu dia banyak problem,.. cowok, drug, bahkan sempat pula berurusan dengan pihak berwajib karena tertangkap tangan atas kepemilikan Narkoba. Atas saranku Asti, adik kandung Yuke ke Jakarta dan sekarang telah bekerja di Singapura untuk memulai sesuatu yang baru.



Asti 30 th, seperti juga saudaranya berwajah mengnafsukan, kulitnya bersih, mata lebar, hidung mancung, rambut berombak di ujung dengan postur tubuh proporsional. Karena obsesi untuk mandiri dan sifatnya yang keras kepala itulah dia terperosok dalam problem berkepanjangan. Asti sebelumnya tinggal di Surabaya, disana dia bekerja sebagai penyanyi. Dheri pekerjaannya itulah (yang sebenernya tidak kami sukai) Asti sempat ditahan polisi 1 malam karena narkoba, sebelum kami datang-dipanggil untuk memberi ketteriakan.



Sejak adegan ditahannya Asti 3 tahun lalu, Asti sering telepon aku dan bercerita tentang keadaannya, rekan lelakinya dan biasanya cukup lama, minimal 30 menit. Asti lebih dekat denganku dan sering ‘curhat’ dheripada kakaknya. Dalam setiap pembicaraan, Yuke selalu memberi tanda agar aku ‘merayu’ Asti untuk pindah ke Jakarta dan mencheri pekerjaan di sini. Yuke tau kedekatan kami itu, bahkan mendorong untuk dapat mengontrolnya melalui aku, karena sejak kecil Asti memang susah nurut dan bandel. Awalnya aku cuma menganggapnya sebagai tanggung jawab seorang kakak terhadap adik, sebelum terjadi ‘sesuatu’ yang tidak semestinya kami lakukan.



Awal maret 2000, Asti telepon memintaku untuk menjemputnya di stasiun Gambir, Yuke sangat gembira dengan berita itu dan segera mempersiapkan kamar untuknya. 13 maret 2000 aku jemput asti sendiri, karena anak bungsuku sakit, dan kami duga demam berdarah. Asti datang sendirian, padahal rencananya bersama Hendry ‘cowoknya’ yang keturunan.

‘Kok, sendirian kak??’ mana ponakan2ku, tanya asti detik aku sambut barang2 bawaannya.

‘Andi lagi sakit, kayanya demam berdarah deh, terpaksa diisolasi dheri sodaranya’ jawabku ngkamuyor menuju mobil. Sambil merokok dan berlheri kecil Asti mengikuti aku, ‘Kesian yah, aku kangen ama mereka’ katanya.

‘Kak, tau nggak knapa aku kesini?? tanyanya di mobil.

‘Yah, loe mau refreshing, loe udah sadar dan mau kerja yang sesuai ama ijazahmu, khan?’ jawabku sekenanya.

‘Yang lain donk’ komentarnya manja.

‘Apa yaa, paling putus atau mo lheri dheri cowokmu, hahahaha’ aku tertawa geli karena pinggangku digelitiknya.

‘Sekarang bulan apa kak?’

‘Maret’ jawabku sambil terus nyetir

‘Bulan maret ada apa ya??’ Asti mengerling, tangannya meremas tanganku detik di persneling..

‘Asti,.. Apaan sih’, kataku berusaha menepis tangannya yang kemususan bergerak mau gelitiki aku lagi. Tanganku ditangkapnya, digenggam kemususan dicium sambil bertanya manja ‘Kakak akung Asti nggak sih?’

‘Asti.. aku kakakmu, aku akung kamu seperti Yuke menyayangimu’ kataku jengah dan menherik tangan .

‘Kak,.. aku akung dan mengagumi Kak rizky, lebih dheri itu.., aku akung ama kakak, karena bisa ngertiin aku, pahami aku, bisa ngemanjain aku dan..tau nggak, aku bisa klimak kalo lagi teleponan ama kakak’..katanya sambil meraih tanganku lagi.

‘Asti.. aku gak mau ngerusak semuanya dengan perbuatan bodohmu’, jawabku marah tapi sebenernya membatalkan gejolak. Asti terdiam dan melepas tanganku. Itulah 30 menit pembicaraan kami di perjalanan menuju ke rumah.

Sampai di rumah Yuke menyambutku dengan ciuman sambil bilang mo ke RS karna andi anak ke tiga ku panas udah lebih dheri 2 hheri. Aku segera ke kamar melihat keadaannya, sedangkan Asti dan Yuke menuju ke kamar di lantai 2 yang telah disiapkan.

‘Maa, cepetan yah’ aku beri isyarat agar Yuke segera bersiap.

‘Asti, mandi terus istirahat dulu yaa, ntar ngobrolnya deh’ kata Yuke ama Asti..OK boss sahut Asti.

Singkatnya Andi wajib segera dirawat di RS detik itu juga.

‘Andi maksudnya ditemenin ama mama aja yaa? pinta anakku lirih..

‘Iya akung, mama akan temenin anak terakung mama deh’ Yuke menghibur.

‘Janji ya maa..’



Setelah Andi tidur aku rundingan ama Yuke, keputusannya ialah aku akan nungguin Andi malem dan langsung bteriakkat kerja dheri RS.

‘Paa, sekarang jemput asti ya.. ajak dia kesini, sekasarin bawain aku beberapa baju, aku pengen ngobrol disini’.

‘Oke akung’, jawabku setelah merasa semua beres.

Sesampainya di rumah, aku siapkan beberapa baju yang pantas, termasuk baju dalemYuke. Aku naik ke lantai 2 (kamar Asti) mo ambil tas, kuketuk pintu dan memanggilnya.. Tapi gak ada sahutan, aku berasa gak enak dan telepon biniku

‘Kalo gak dikunci masuk aja deh paa, soalnya semua tas ada disana’

‘Tungguin si Bengal itu bangun, biherin dulu dia istirahat ntar kalo bangunin sekitar jam 12-an.



Aku manusia biasa, seorang lelaki mana yang tidak tergoda dengan keadaan ini ; cewek mengnafsukan tertidur pulas, tanpa selimut. Sangat mengnafsukan dengan rambut setengah basah tidur terlentang cuma dengan CD kecil terikat di pinggul dan sepasang bukit indah bebas tanpa penutup, ada kesempatan lagi. Aku terpaku untuk sedetik.. bathinku sgilag berpteriak.. dan.. akhirnya aku menyerah.



Kuhampiri Asti (yang sgilag tertidur??), aku ambil selimut yang terjatuh di lantai dan menutupi tubuh indah itu, tapi asti sepertinya gak mau di selimuti. Gerakan tangannya menolak diselimuti. Aku kembali terdiam.., kuberanikan diri menyentuh tangannya,.. gemetar aku rasakan detik itu,.. Asti masih terlelap bahkan mengeluarkan suara mendengkur. Nafsu telah mensayasai bathinku juga ragaku, kontolku sangat2 tegang.. Asti lebih mengnafsukan, lebih putih lebih tinggi dheri Yuke.. dengan jheri tengahku, kutelusuri tangannya hingga ketiak..Asti menggesarit dan menyamping seakan memberiku ruang untuk duduk di sebelahnya.



Benar-benar kesempatan telah berpihak padaku,.. kuulangi sentuhan jheriku, aku belai rambutnya yang lembab dan berombak, aku cium keningnya, aku belai wajahnya sambil memanggilnya pelahan,.. “Asti.., bangun akung..mbakmu suruh kamu ke RS..”, (dengar atau gak aku gak peduli) kuulangi kata-kata itu sambil terus mengelus.., Asti malah melingkarkan tangannya kepinggangku. Tanpa kusadheri tanganku telah mengelus kedua bukitnya, mempermainkan putingnya, sambil mengecup perlahan bibirnya. Asti membuka matanya dan mendesah perlahan .. kakk, aku akung kakak, aku ingin kakak akung aku lebih dheri seorang adik .. sebulan lebih aku meninggalkannya .. aku benci dia.. rupanya dia telah kawin, dan sampai detik ini belum kutemukan figur yang aku cheri, kak.. akungi asti.. tangannya menuntun tanganku kedaerah yang paling intimnya yang telah lembab, ketika jheriku sedikit menekannya.. Ditheriknya tubuhku sehingga menindih tubuhnya.. Sepertinya Asti in the mood. Dalam keadaan masih berbaju, aku peluk asti dan menindihnya, kami bergerak seirama seakan sgilag bersenggama..



Tiba-tiba telepon berteriak nyhering, seakan menyadarkan agar tidak berbuat lebih lanjut.

‘Pahh, udah bangun si Bengal tuh,.. Siram air aja kalo gak bisa, cepetan nih udah jam berapa sekarang? gerah nih, jangan lupa dasterku’.

OK, jawabku dengan nafas masih memburu membatalkan birahi. Permainan kami terhenti dengan un happy ending..



14 maret, Di tempat kerja setelah memperoleh ucapan selamat dan ciuman pipi dheri rekan2 atas ulang tahunku, aku masih nggak abis pikir.. why it happen?? jahat amat aku,.. didetik usia bertambah tua, anak sgilag sakit.. aku malah mengumbar birahi.. IPARKU lagi.. Udahlah I wont do that again, biar Asti yang nunggu Andi .. pikirku.



Jam 14.30 sebalik kerja, aku singgah ke Pizza Hut beliin makanan kesukaan Andi sebelum ke RS. Saat dikamar Asti menyambutku dengan ciuman mesra di bibir.. met ulang tahun akung.., Gila nih anak pikirku.. ‘Yuke’, aku memanggil biniku.. Yuke keluar kamar mandi, langsung mendekapku, ‘Met ulang tahun pah.. hadiahnya ntar aja nunggu Andi sembuh, katanya main mata nakal. Sekitar jam 19.30 aku mo balik, balik ganti baju. ‘Pah, ntar aja baliknya, jam 21 an aja soalnya Andi gak mau kalo gak ditungguin mama, papa dirumah aja deh..’ biar mama yang tungguin Andi.

‘Yah..bagaimana nih, ntar kamu ditemenin Asti ya, papa mo balik urusin si rio ama intan’. ‘Tadi Asti bilang tadi mo ktemuan ama temennya, mungkin dia mo keluar malem ini, balik bareng ama papah aja ya, ntar kasi kunci cadangan rumah di laci lemheri ya’ jawab Yuke. Gawat..tapi ada rasa bahagia juga terbersit di pikiranku. Malaikat bathinku menyayangkan kenapa Yuke begitu percaya pada hubungan kami, sgilag syaitan di jiwa-ragaku bersorak kegirangan sampai kontolku berkedut.



Singkatnya kami tinggalkan Yuke yang merawat Andi. di perjalanan Asti bilang ingin memberiku sesuatu untuk melampiaskan apa yang terpendam di sanubherinya dan membohongi kakaknya sendiri. Seperti biasa Rio dan intan udah berada di kamarnya jam 21. (Yuke sangat disiplin dalam mendidik anak). Aku periksa tas mereka nge-cek PR. Setelah mencium pipi mereka, aku turun dan mandi, (Asti udah ke kamarnya). Jam 23 after I call Yuke 2 say good night, terdengar ketukan pintu, detik kubuka asti menerobos masuk dengan baju tidur cream.

‘Kak, .. Asti mau tidur ama kakak, pengen dipelukin dan dimanjain..

Saat itu yang pertama bereaksi ialah si Ucok di dalam sarung dan berteriak mengacung.. MERDEKA..



Dapat dibayangkan 2 orang berlainan jenis dalam 1 kamar yang dingin..

Asti mendekapku.. aku balas mendekapnya erat. Sangat lama kami berpelukan.. Dalam posisi berdiri, kami berpelukan seakan berdansa.. setelah puas, aku gendong asti ke pembheringan.., kurebahkan dia, kutanggalkan baju tidurnya, Asti cuma menggunakan G string.,.. Asti pasrah, menikmati, badannya yang polos.. Asti memandangku detik aku buka sarung, satu2nya penutup bagian tubuhku.. Kurebahkan diriku disamping tubuhnya, aku cium dan rasakan tiap jengkal tubuhnya, bukitnya yang putih begitu indah mencuat, kontras dengan tanganku yang hitam.. Kak.. Aku sering mimpikan ini.. kak.. puaskan aku.., akungi aku..



Kuremas bukit indahnya sambil menciumi putingnya,.. Asti menggelinjang hebat.. tangannya meraih kontolku.. Dikocoknya perlahan.., kumasukkan tanganku, ke dalam CD G string hitam asti, Asti mengangkat pinggulnya menolongku melepas satu2nya penutup tubuhnya. Lembab dan basah memek asti oleh lendir hasrat, kutekan ujung jheriku sedikit masuk, otomatis pinggulnya mengangkat dan berusaha agar jheriku masuk lebih dalam.. beberapa lama aktifitas itu aku lakukan. Asti pengen hjilat mempunyai kakak.. pintanya.



Aku segera berdiri dengan kontol masih teracung tegak, Asti bangun mengulumnya.. woww hjilatannya ruarr biasa, kontolku seakan berada dalam memeknya.., segera aku atur posisi 69 untuk menikmati lendir nafsu yang udah disediakan, setelah beberapa menit Asti menggelinjang sambil berteriak, ‘kak.. Asti pengen keluar, Kak ..gerakannya tambah sarir. Kuhentikan jilatanku dan kuposisikan kontolku penetrasi ke memeknya yang benar-benar basah. Clepp, mudah sekali kontolku menerobos masuk, aku berusaha mempertahankan very slow..kurasakan benar dinding-dinding memek Asti, detik kutemukan g spotnya, (sedikit dibawah permukaan dalam di bawah clitnya) kuarahkan agar tetap menyentuh that area.. Asti benar2 tak dapat mensayasai diri, dijepitnya pinggangku dengan kaki dan ditahannya pada posisi yang dikekehendaki.. Kakk.. kurasakan denyutan dahsyat otot memek Asti, sangat kencang, lebih kencang dheri denyutan Yuke.., God.. i’m cumming.. teriaknya. Saat kedutannya mengendor, kupercepat gerakanku, aku ingin menuntaskan semuanya.. beberapa genjotan sampai terasa telah hamper sampai, aku therik kontolku dan tumpahkan semua di luar.. Asti agak kecewa.. tapi aku tak segila itu untuk memmempunyaii seorang anak lagi.



Begitulah pengalamanku dengan adik iparku, Setelah Andi balik, aku selalu berusaha mencheri kesempatan untuk bersenggama dengannya, Asti sempat tinggal selama 6 bulan sebelum ada panggilan kerja di Singapura.

Juni nanti Asti akan kembali,.. aku takut.. tapi juga rindu bertemu dengannya..



TAMAT

No comments:

Post a Comment